Sadarilah bahwa setiap diri kita unik, begitulah kesimpulan Gallup atas 2 juta wawancara yang dituangkan dalam buku Now, Discover Your Strength. Kita memiliki kelemahan sekaligus kekuatan. Kita perlu berfokus pada kekuatan kita dan memaksimalkannya untuk meraih tujuan.
Lalu bagaimana dengan kelemahan kita? Kelemahan bukan untuk diingkari, namun untuk dikelola. Ada 5 cara untuk mengelola kelemahan :
- meningkatkan kemampuan diri di bidang yang kita lemah. Misalnya kita takut presentasi di depan banyak orang, maka kita bisa mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan presentasi kita.
- membuat sistem pendukung. Kalaupun Anda masih takut presentasi, maka Anda bisa membuat meteri presentasi yang indah, misalnya memakai Power Point yang didukung multimedia baik film, kartun, musik, dll. Dengan demikian kelemahan dalam presentasi secara langsung dapat dikompensasi dengan material yang membuat takjub penonton.
- menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan. Ada sebuah kisah tentang seorang konsultan bernama Mike yang gagap. Dia selalu kesulitan berbicara ke orang lain. Suatu ketika sekolahnya menunjuk dia untuk memberi sambutan dalam suatu forum. Dia dipilih karena suatu kriteria baku di sekolah itu, tanpa memperhatikan bahwa sebenarnya dia gagap. Semua temannya mengira bahwa dia akan gagal tampil di depan forum. Ajaib, ternyata Mike bisa tampil sempurna. Ternyata Mike punya kekuatan yang sebelumnya dia sendiri tidak sadari, yaitu senang tampil di depan khalayak banyak. Saat tampil di depan khalayak banyak, secara aneh otaknya mampu bekerja dengan lebih baik sehingga dia dapat menyusun kata-kata dengan lancar. Akhirnya dia menyadari keunikan dirinya tersebut, maka bial dia berbicara kepada seseorang atau lewat telpon, dia selalu membayangkan sedang berbicara di hadapan 200 orang! Dengan demikian dia bisa menangani kegagapannya.
- menemukan mitra. Cara yang paling baik untuk menangani kelemahan adalah bekerja secara tim dengan orang yang merupakan komplemen Anda. kalau Anda punya teman yang jago pidato, minta saja dia yang presentasi.
- berhenti saja melakukan hal yang menuntut hal lemah Anda. Mengapa harus tersiksa dengan pekerjaan yang bukan natural talenta Anda? Kalau Anda merasa sulit untuk memberi presentasi, cari saja pekerjaan lain yang lebih sesuai, misalnya administrasi atau penelitian yang tidak memerlukan sering berhubungan dengan orang.
Kelemahan kita tak akan berbahaya kalau kondisi yang kita hadapi tak menuntut kemampuan itu. Anda tidak perlu jago berenang dan memanjat pohon kalau pekerjaan Anda adalah programmer komputer. Sebaliknya Anda tak perlu punya kemampuan pidato yang mengesankan kalau Anda adalah seorang tentara. Kalaupun Anda adalah tentara yang pandai pidato, maka itu sekedar nilai plus seperti halnya seorang tentara yang pintar bernyanyi karaoke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar